Teater Musikal Nusantara Gelar Hairspray

Teater Musikal Nusantara Gelar Hairspray – Teater Musikal Nusantara (TEMAN) baru saja mengadakan pertunjukan drama musikal Hairspray – The Broadway Musical karya Marc Shaiman, lirik oleh Scoot Wittman dan Shaiman. Drama musikal ‘Hairspray’ diadaptasi dari film berjudul sama yang dirilis pada tahun 1988. Dulu, film tersebut dibintangi oleh Ricki Lake, Debby Harry, dan Sonny Bono. Ada dua cerita penting yang ada dalam pementasan ini. Pertama menceritakan bagaimana tokoh utama Tracy yang mencintai dan ingin bergabung dalam acara TV Corny Collins Show.

Teater Musikal Nusantara Gelar Hairspray

Sementara yang kedua adalah tentang unity. Pentas ini menggambarkan situasi rasisme di Amerika Serikat yang masih kental di era 1960-an. sbobet365

Drama yang diadaptasi dari buku karya Mark O’Donnell dan Thomas Meehan ini digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Desember 2019. Pertunjukan awalnya akan digelar pada pukul 2 siang, tapi mulur selama dua jam sehingga penonton baru bisa menikmati teater musik tersebut pukul 4 sore. Dalam sebuah pernyataan, sang produser, Chriskevin Adefrid, mengatakan bahwa banyak yang ingin disampaikan dari kisah HAIRSPRAY terutama soal cinta dan persatuan yang cocok dengan kondisi saat ini. judi bola

Teater musikal yang akan segera digelar pada Desember mendatang akan menampilkan Morgan Oey, Lea Simanjuntak, Andrea Miranda, Gusty Pratama, Peter Ong, Putri Indam Kamila, dan Venytha Yoshiantini. Tiket sudah dapat diperoleh melalui tiket.com dengan harga Rp 350.000 untuk kelas Bronze, Rp 450.000 untuk kelas Silver, Rp 550.000 untuk kelas Gold, Rp 750.000 untuk kelas VIP, Rp 950.000 untuk kelas VVIP, dan Rp 1.250.000 untuk kelas SVVIP. https://americandreamdrivein.com/

Teater Musikal Nusantara Gelar Hairspray

Pertunjukan musikal Hairspray adalah kelanjutan pertunjukan yang dimulai oleh Teman pada 2018 lalu yakni Into The Woods yang digelar di Salihara, Jakarta. Oleh karenanya, persiapan untuk menggelar Hairspray sangat diperhitungkan jauh-jauh hari untuk mencapai sekitar 3000 penonton. “Dari Salihara, penonton kita full house 750, sekarang 3 show mungkin sekitar 3000 lebih, of course effort yang dikeluarkan di segi manajemen berbeda. Kita benar-benar treat this production dari segi bisnis, gak cuma oke di-show”, jelas Produser Hairspray The Boradway Musical Chriskevin Adefrid pada 24 Oktober di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta.

Produksi kedua ini juga berbeda karena 90% akan diperankan oleh pemeran lokal dari Indonesia. Hal ini ditekankan oleh Artistic Director of TEMAN and Cast of TEMAN Hairspray, Venytha Yosiantini di tengah perbincangan konferensi pers, “Tujuannya untuk mempunyai pertunjukan rasa lokal taraf internasional.”

Aktor sekaligus penyanyi Morgan Oey dipercaya untuk terlibat di pentas Broadway bertajuk ‘Hairspray’. Pertunjukan teater musikal ini digelar di Ciputra Artpreuneur, Kuningan, Jakarta Selatan, pada 21 dan 22 Desember 2019. 

Meski begitu, penonton tetap antusias untuk menyaksikan teater musik berskala internasional tersebut. Pertunjukan dimulai saat ruangan mulai gelap dan sebuah lampu hanya menyorot ke arah panggung. Venytha Yoshiantini yang berperan sebagai Tracy Turnbald, muncul dan membuka pertunjukan tersebut dengan menyanyikan lagu ‘Good Morning Baltimore’.

Menjadi terobosan baru dalam industri teater di Indonesia, drama musikal ini mengisahkan tentang seorang anak sekolah di Baltimore bernama Tracy Turnbald yang berusaha untuk meraih kesuksesan di era 1960-an yang sarat akan kebebasan berekspresi.

Drama musikal yang digubah Marc Shaiman ini terbagi menjadi dua babak yang menggabungkan talenta-talenta dalam negeri, seperti Morgan Oey, Lea Simanjuntak, Venytha Yoshiantini, dan Andrea Miranda. Morgan Oey berkesempatan terlibat dalam teater musikal bertajuk Hairspray. Dalam pentas tersebut, Morgan Oey memerankan karakter bernama Link Larkin, yang merupakan salah satu pengisi acara di TV Corny Collins Show. Link Larkin merupakan seorang laki-laki tampan yang dipuja oleh banyak wanita.

Sifat Link Larkin di awal-awal pertunjukan terlihat begitu percaya diri karena ketampanan dan popularitasnya. Namun, sifatnya itu mulai berubah seiring perjalanan cerita. Saat menyaksikan pentas Broadway ini, kita bisa merasakan sosok yang berbeda dalam diri seorang Morgan Oey. Dia sangat piawai berakting dalam dialog bahasa Inggris, dan gerak tubuhnya ketika menari juga sangat lincah.

Ia disebut-sebut sebagai Elvis Presley di masa itu. Aktor 29 tahun itu bakal memerankan karakter utama pria, Link Larkin. Sosok tersebut menurut Morgan Oey memberikannya tantangan baru. Link Larkin digambarkan merupakan karakter narsis karena wajah tampan dan kemampuan yang mumpuni. Sementara Morgan pribadi cenderung memiliki rasa malu “Mengeksplorasi kenarsisan itu gimana caranya terkesan natural dan enggak dibuat-buat. Seru banget punya pengalaman ini,” kata pria kelahiran Singkawang itu saat ditemui di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Beruntung, Morgan Oey memiliki banyak referensi untuk mendalami karakter tersebut. Sebab drama musikal ini telah beberapa kali dipentaskan dan dibuat film.

“Nonton film, lihat di YouTube, terus banyak ngobrol sama Brandon (sutradara) yang memang pernah terlibat di pementasan Hairspray di Broadway Amerika,” jelas Morgan. Selain itu, Morgan juga dibantu lawan mainnya, Venytha Yoshiantini (pemeran Tracy Turnblad). Sebagai aktris teater asal Indonesia dan berkarier di Singapura, Veny memberikan banyak tips untuk mantan personel SMASH ini.

“Belajar gesture tubuh dan cara berbicara. Karena ini pakai bahasa Inggris, jadi harus jelas gitu cara pengucapannya,” terang Morgan.

2 bulan yang dihabiskan untuk latihan bagi Morgan sebenarnya waktu yang cukup singkat. Ia pun berharap bisa menampilkan performa terbaik di pagelaran drama musikal perdananya. “Seminggu enam kali, banyak menyita waktu dan tenaga. Tapi aku melakukanya dengan bahagia, semoga disukai sama penonton,” harap Morgan.

Pada babak pertama para pemain menghadirkan cerita tentang Tracy yang suka menari dan bermimpi untuk bisa menari di acara televisi terkenal bernama The Corny Collins Show.

Dalam acara tersebut, Corny mencari seseorang yang berbakat dalam bernyanyi dan menari yang kemudian akan mengikuti pemilihan sebagai Miss Teenage Hairspray. Pada ceritanya seorang gadis bernama Tracy mengikuti sebuah audisi pencarian bakat tersebut yang tayang di televisi nasional. Ia bertemu dan jatuh cinta dengan Link yang diperankan oleh Morgan Oey.  Sekilas cerita, Hairspray merupakan film musikal yang pertama kali rilis tahun 1988. Film berlatar 1960an ini berkisah tentang perempuan bernama Tracy Turnblad yang sekolah di Baltimore dan bercita-cita sukses dengan mengikuti salah satu program televisi yang hits di era itu.

Adegan antara gadis yang terlihat gempal dan pendek dengan lelaki tampan di drama musikal ini mengundang gelak tawa penonton karena khayalan konyol Tracy yang ingin memiliki Link. Sayangnya, sang gadis ditolak mentah-mentah untuk mengikuti audisi menari tersebut. Ia ditolak karena berat badan dan bentuk tubuhnya. Akhirnya ia mendukung integrasi rasial terhadap acara tersebut.

Velma von Tussle adalah seorang produser acara Corny Collins Show yang menyebalkan dan mementingkan urusannya sendiri. Meskipun antagonis, tapi Lea juga harus mengeluarkan sifat lucu dalam teater musikal ini.

Bagaimana dengan suaranya? Enggak perlu diragukan lagi. Setiap ia bernyanyi, suara tingginya membahana memenuhi sudut-sudut ruangan auditorium Ciputra Artpreuneur, dan membuat para penonton bertepuk tangan.

6 Gedung Pertunjukan Teater Internasional

6 Gedung Pertunjukan Teater Internasional – Salah satu cabang seni adalah snei teater. Bisa dibilang teater merupakan seni pertunjukan yang multifungsi, yaitu bisa sebagai media pendidikan, pembentukan karakter, dan seni untuk menginspirasi banyak masyarakat.

Di negara-negara maju seperti di Amerika Serikat, Eropa dan Australia, dunia teater mereka juga sangat maju dan berkembang dengan baik. Teater sudah menjadi kebutuhan aktualisasi diri dalam masyarakat maju dan modern.

Hal itu juga bisa terlihat dari gedung teater yang merupakan tempat digelarnya berbagai pertunjukan seni mulai dari teater, opera sampai balet. Gedung teater biasanya dibangun dengan arsitektur rumit dan megah dan tentunya mengandung nilai seni yang tinggi. taruhan bola

Gedung teater juga kerap menjadi sumber kekaguman. Dulu gedung pertunjukan adalah simbol bagi kemajuan peradaban dan budaya suatu kota. Para bangsawan dan kaum terpandang biasa melakukan kegiatan sosial di tempat itu. sbobet365

Untuk mewakili kebanggaan kota, jadilah gedung-gedung pertunjukan dibangun dengan kemewahan dan arsitektur bernilai seni tinggi. www.americannamedaycalendar.com

Meskipun sekarang gedung pertunjukan lebih diutamakan untuk pertunjukan seni saja, tetapi Anda masih bisa menikmati gedung teater kelas dunia yang indah dan mengagumkan. Berikut ada enam gedung pertunjukan kelas dunia yang dianggap terindah dan terbaik, yang dilansir dari sejumlah sumber.

1. Sydney Opera House, Australia

6 Gedung Pertunjukan Teater Internasional

Sydney Opera House adalah gedung opera yang terletak di Port Jackson,(Sydney Harbour), New Sounth Wales, Australia. Gedung ini memiliki bentuk bangunan yang unik dengan serangkaian cangkang putih, yang berbentuk layar yang mengkilap. Keunikannya membuat gedung teater ini jadi salah satu bangunan paling banyak difoto di dunia.

Opera House adalah ikon kota Sydney yang paling terkenal. Ini adalah fasilitas seni pertunjukan serbaguna yang memiliki venue terbesarnya, Concert Hall dengan 2.679 kursi. Tidak heran kalau gedung ini menjadi tuan rumah bagi konser simfoni, pertunjukan paduan suara, dan pertunjukan musik populer terbaik.

Selain itu, Sydney Opera House juga menyelenggarakan pertunjukan opera dan tari, termasuk balet di Opera Theatre, yang dapat menampung lebih dari 1.500 orang. Ada juga tiga teater dengan ukuran dan konfigurasi yang berbeda untuk sandiwara panggung, pemutaran film, dan pertunjukan musik yang lebih kecil.

Forecourt yang berada di ujung tenggara kompleks, digunakan untuk pertunjukan di luar ruangan. Bangunan ini memiliki restoran dan studio rekaman profesional. Pada 2007, gedung ini didapuk sebagai salah satu ‘Situs Warisan Dunia UNESCO’ .

 2. La Scala, Milan, Italia

Seperti halnya Bolshoi Theatre di Rusia, gedung La Scala di Milan, Italia, ini juga dikenal sebagai tempat lahirnya seniman besar dunia. Para musisi terkenal di dunia yang pernah mengadakan pertunjukkan di gedung ini antara lain konduktor Arturo Toscanini, Giuseppe Verdi, sang violinis Vincenzo Bellini, penyanhyi solo Maria Callas, Renata Tebaldi, Giacomo Puccini, dan Niccolo Paganini.

Auditorium La Scala berkapasitas 3000 penonton. Ribuan kursi ditampung dalam 678 bilik. Musim pertunjukan dibuka saat musim dingin, tepatnya pada 7 Desember, bersamaan dengan hari St. Ambrose. Pengaturan tersebut dimaksudkan untuk menghormati St. Ambrose sebagai santo pelindung kota Milan.

Gedung dengan arsitektur bergaya neoklasik ini mengalami pemugaran besar-besaran pada 2002 sampai 2004.Selain auditorium, pada bagian dalamnya juga terdapat Museo Alla Scala atau biasa disebut sebagai Museum Teater La Scla. Museum tersebut menyimpan berbagai macam lukisan, patung, kostum-kostum, ataupun atribut dan dokumen yang berkaitan dengan opera yang sempat dipentaskan di sana.

3. Lincoln Center, New York

6 Gedung Pertunjukan Teater Internasional

Teater Broadway di New York, Amerika Serikat, memang dikenal luas di seluruh dunia. Gedung teater terbaik pun ada di kota ini yaitu Lincoln Center.

Gedung yang satu ini adalah gedung yang disebut sebagai ‘rumah’ untuk Metropolitan Opera, New York City Ballet dan New York Philharmonic. Selain itu juga terdapat sebuah perpustakaan dan dua buah ruangan teater. Opera at The Met juga rutin difilmkan dan dihadirkan langsung diseluruh bisokop di dunia. The Lincoln Center Institute For The Art In Education ini juga mempromosikan berbagai inspirasi dan kreativitas untuk siswa dan profesional

4. Magyar llami Operahz, Budapest, Hongaria

Gedung pertunjukan Magyar Iiami Operahz di Budapest ini sangat dikenal karena pertunjukan musik akustik yang sering diselenggarakan di sana. Gedung teater ini sering disebut sebagai mahakarya arsitektur. Miklos Ybl adalah salah satu arsitek terkemuka pada abad ke-19, dan ia mendesain gedung yang dibangundengan perpaduan gaya neo-renaisans dan baroque.

Dekorasi interiornya ditangani oleh para seniman ulung. Salah satu langit-langitnya dihiasi lukisan 9 Muses, dewi-dewi kesenian Yunani yang dibuat oleh Bertalan Szkely dan Mor Than. Ada juga lukisan fresko karya Kroly Lotz yang diterangi oleh lampu gantung raksasa seberat 3050 kilogram.

Di gerbang depan gedung opera yang memiliki nama resmi Magyar llami Operahz ini terdapat patung Franz List dan Ference Erkel. Keduanya adalah komponis terkenal Hongaria. Erkel juga berjasa menggubah lagu kebangsaan negara tersebut.

5. Palais Garnier, Paris

Bagi Anda yang pernah menonton kisah Phantom of the Opera pasti sudah tak asing lagi dengan gedung yang satu ini. Gedung Palais Garnier adalah tempat untuk persembunyian Erik,yang dijuluki sebagai si jenius bertopeng rekaan Gaston Leroux. Gedung opera ini adalah hasil buatan dari arsitek Charles Garnier.. Karena itulah namanya diabadikan sebagai nama gedung tersebut. Gedung ini dibangun sejak 1861 dan rampung pada 1875. Arsitektur bangunan ini banyak dipuji karena keindahan detailnya.

Tangga utama di dalamnya merupakan salah satu bagian paling megah dari interior Palais Garnier. Tangga tersebut dibuat dari pualam dan dihiasi patung-patung klasik.

Auditoriumnya dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan lampu kristal seberat 7 ton yang tergantung di tengah-tengah ruangan. Langit-langitnya juga dipenuhi lukisan yang menggambarkan sejarah perkembangan seni musik dunia.

6. Teatro Amazonas, Brasil

Gedung teater ini terletak di Manaus, tepat di jantung hutan Amazon. Gedung ini dibangun pada 1884. Proses pembangunan gedung ini dibiayai melalui hasil perdagangan getah karet yang pada saat itu juga membuat daerah Manaus menjadi daerah yang kaya raya. Arsiteknya pun tak tanggung-tanggung lagi karena menggunakan jasa dari Celestial Sacardim yang mengadopsikan gaya Renaisans untuk pembagian luar gedung Teatro Amazonas. Materialnya sengaja didatangkan dari seluruh dunia. Aksesoris dan isi berbagai macam perabotan dari gedung ini dipesan langsung dari Paris, batu pualamnya dipesan dari Italia, sedangkan bajanya adalah buatan dari Inggris. Interior kubahnya sendiri dilapisi dengan warna-warna bendera Brazil sebanyak 36000 lembar keramik.

Teatro Amazonas mampu memuat 701 penonton. Interiornya didekorasi oleh Domenico de Angelis, pelukis terkenal Italia. Tempat ini sempat ditutup selama 90 tahun. Pemerintah Manaus tak mampu membiayai pemeliharaannya akibat kejatuhan ekonomi setelah maraknya industri karet sintetis. Teatro Amazonas kemudian dibuka lagi pada 2001